Khutbah Jumat: Keutamaan Ilmu Dan Mengamalkannya (22 Agustus 2025)

Khutbah Pertama

Mukadimah

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Guys, mari kita mulai khutbah Jumat yang penuh berkah ini dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri sendiri dan kepada seluruh jamaah sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ingatlah selalu, taqwa adalah bekal terbaik kita di dunia dan akhirat.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102). Ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan kematian bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Taqwa bukanlah sekadar ucapan di lisan, tetapi harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari niat, perkataan, hingga perbuatan, semuanya harus sesuai dengan tuntunan agama Islam. Dengan bertaqwa kepada Allah SWT, kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kita akan terhindar dari segala macam musibah dan kesulitan, serta mendapatkan kemudahan dalam segala urusan. Selain itu, taqwa juga akan menjadi bekal kita untuk menghadap Allah SWT di hari kiamat kelak. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang telah kita capai, tetapi teruslah berjuang untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Aamiin ya rabbal alamin.

Keutamaan Ilmu dalam Islam

أيها الإخوة المؤمنون، إنَّ العلمَ نورٌ والجهلُ ظَلامٌ. بالعلمِ يَرْتَقِي الإنسانُ في الدُّنيا والآخرةِ، وبالجهلِ يَتَخَبَّطُ في الظُّلماتِ. لقد حَثَّ الإسلامُ على طلبِ العلمِ وجَعَلَهُ فريضةً على كلِّ مسلمٍ ومسلمةٍ. قال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: «طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ».

Saudaraku kaum muslimin, ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya dan kebodohan adalah kegelapan. Dengan ilmu, manusia dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, dengan kebodohan, manusia akan terjerumus dalam kesesatan dan kegelapan. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu, bahkan menjadikannya sebagai kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam Islam. Ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan dan kemuliaan. Dengan ilmu, kita dapat memahami ajaran agama dengan benar, sehingga kita dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan ikhlas. Ilmu juga dapat membantu kita untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan, serta meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, janganlah pernah merasa lelah untuk menuntut ilmu. Manfaatkanlah setiap kesempatan yang ada untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita. Bacalah buku, ikutilah kajian-kajian agama, dan berdiskusi dengan orang-orang yang berilmu. Ingatlah, semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin tinggi pula derajat kita di sisi Allah SWT. Selain itu, ilmu yang bermanfaat juga akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Dengan ilmu, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dalam menuntut ilmu dan menjadikannya sebagai bekal kita di akhirat kelak. Aamiin ya rabbal alamin.

Pentingnya Mengamalkan Ilmu

أيها المسلمون الكرام، ليس العلمُ بالمُجَرَّدِ كافيًا، بل لا بُدَّ من العملِ بهِ. فالعلمُ بلا عملٍ كالشجرِ بلا ثمرٍ. لقد ذَمَّ اللهُ تعالى الذين يَعْلَمُوْنَ ولا يَعْمَلُوْنَ بِعِلْمِهِمْ. قال تعالى: «يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ، كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ».

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, ilmu saja tidaklah cukup, tetapi harus disertai dengan amal. Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Allah SWT sangat mencela orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 2-3). Ayat ini merupakan teguran keras bagi kita semua, khususnya bagi orang-orang yang berilmu. Janganlah kita hanya pandai berbicara dan memberikan nasihat, tetapi kita sendiri tidak mengamalkannya. Ilmu yang kita miliki harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita mengetahui bahwa shalat itu wajib, maka kita harus melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Jika kita mengetahui bahwa berbuat baik kepada sesama itu dianjurkan, maka kita harus melakukannya dengan ikhlas. Ingatlah, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Ilmu yang tidak diamalkan hanya akan menjadi beban bagi kita di akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh. Jangan pernah menunda-nunda untuk berbuat baik, karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput kita. Selain itu, mengamalkan ilmu juga akan membuat ilmu kita semakin bertambah. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Al ilmu bila ‘amalin kasyajari bila tsamarin,” yang artinya ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Pohon yang tidak berbuah tidak akan memberikan manfaat bagi siapa pun. Begitu juga dengan ilmu yang tidak diamalkan, tidak akan memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk mengamalkan ilmu kita dengan sebaik-baiknya. Aamiin ya rabbal alamin.

Keutamaan Orang yang Berilmu dan Beramal

عباد الله، إنَّ اللهَ تعالى يَرْفَعُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ. فالعلماءُ هم ورثةُ الأنبياءِ، وهم قادةُ المجتمعِ، وهم الذين يَهْدُوْنَ الناسَ إلى طريقِ الحقِّ. فلْنَحْرِصْ على أن نكونَ من العلماءِ العاملينَ، الذين يَنْفَعُوْنَ الناسَ بعلمِهِمْ وعَمَلِهِمْ.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Para ulama adalah pewaris para nabi, mereka adalah pemimpin masyarakat, dan mereka adalah orang-orang yang menunjukkan manusia ke jalan yang benar. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk menjadi orang-orang yang berilmu dan beramal, yang bermanfaat bagi orang lain dengan ilmu dan amalnya. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11). Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Mereka akan diangkat derajatnya di dunia dan akhirat. Selain itu, para ulama juga merupakan pewaris para nabi. Mereka memiliki tugas untuk menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat, serta memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, marilah kita menghormati dan menghargai para ulama. Dengarkanlah nasihat-nasihat mereka, serta ikutilah jejak langkah mereka dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan. Ingatlah, orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa. Taqwa dapat diraih dengan ilmu dan amal. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan ilmu dan amal kita. Dengan ilmu dan amal, kita akan menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orang-orang yang berilmu dan beramal. Aamiin ya rabbal alamin.

Penutup Khutbah Pertama

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Semoga Allah SWT memberkahi kita semua dengan Al-Qur'an yang agung, serta memberikan manfaat kepada kita dengan ayat-ayat dan peringatan yang terkandung di dalamnya. Semoga Allah SWT menerima bacaan Al-Qur'an kita. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Aku akhiri khutbah ini dengan memohon ampunan kepada Allah SWT untukku, untuk kalian, dan untuk seluruh kaum muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Tuhan kita. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma ba’du, wahai manusia, aku wasiatkan kepada kalian dan diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah SWT dan taat kepada-Nya, semoga kalian termasuk orang-orang yang beruntung.

Mengingatkan Kembali Pentingnya Ilmu dan Amal

أيها الإخوة في الإسلام، لقد تكلمنا في الخطبة الأولى عن فضل العلم وأهمية العمل به. وإنَّ مما يُؤسَفُ لهُ أنَّ كثيراً من الناسِ يَهْتَمُّوْنَ بجمعِ العلمِ ولكنَّهم يُهْمِلُوْنَ العملَ بهِ. وهذا خَطَأٌ كبيرٌ، لأنَّ العلمَ بلا عملٍ لا يَنْفَعُ صاحبَهُ ولا غيرَهُ.

Saudaraku seiman, pada khutbah pertama tadi, kita telah membahas tentang keutamaan ilmu dan pentingnya mengamalkan ilmu. Sungguh sangat disayangkan, banyak orang yang hanya sibuk mengumpulkan ilmu, tetapi mengabaikan amalan dengan ilmu tersebut. Ini adalah kesalahan besar, karena ilmu tanpa amal tidak akan memberikan manfaat bagi pemiliknya maupun orang lain. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita. Dengan ilmu, kita dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang benar dan yang salah. Ilmu juga dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, ilmu saja tidaklah cukup. Ilmu harus disertai dengan amal. Amal adalah bukti dari kebenaran ilmu kita. Jika kita memiliki ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka ilmu tersebut tidak akan memberikan manfaat bagi kita. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka surga-surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS. Al-Kahfi: 107). Ayat ini menunjukkan bahwa iman dan amal saleh adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Iman tanpa amal saleh tidaklah sempurna, begitu juga dengan amal saleh tanpa iman. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan ilmu dan amal kita. Jangan hanya sibuk mengumpulkan ilmu, tetapi juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ilmu dan amal, kita akan menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk mengamalkan ilmu kita dengan sebaik-baiknya. Aamiin ya rabbal alamin.

Doa

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat, dan Maha Mengabulkan doa. Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya, serta tunjukkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.